Stres
I. Pengertian Stres
Sarafinio (1994) mencoba mengkonseptualisasikan ke dalam tiga pendekatan, yaitu : stimulus, respons, dan proses.
1. Stimulus
Kita dapat mengetahui hal ini dari pilihan seseorang terhadap sumber atau penyebab ketegangan berupa keadaan/situasi dan peristiwa tertentu. Keadaan dan peristiwa yang dirasakan yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor.
2. Respons
Respon adalah reaksi seseorang terhadap stressor. Untuk itu dapat diketahui dari dua komponen yang saling berhubungan yaitu : komponen psikologis dan komponen fisiologis.
a. komponen psikologis, seperti : perilaku, pola berpikir, dan emosi.
b. Komponen fisiologis, seperti : detak jantung, sariawan, keringat, dan sakit perut.
Kedua respon tersebut disebut dengan strain atau ketegangan.
3. Proses
Stres sebagai suatu proses terdiri dari stressor dan strain ditambah dengan satu dimensi penting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan.
II. Model Stres
Cox (dalam Prabowo, 1998) mengemukakan tiga model stress yaitu : Respons-based model, Stimulus- based model, dan Interaction model.
a. Response-based model
Stress model ini mengacu sebagai sekelompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit.
b. Stimulus-based model
Model stress ini memusatkan perhatian pada sifat-sifat stimuli stress. Tiga karakteristik penting dari stimuli stress adalah sebagai berikut :
(1) Overload
Karakteristik individu ini diukur ketika sebuah stimulus datang secara intens dan individu tidak dapat mengadaptasi lebih lama lagi.
(2) Conflict
Konflik diukur ketika sebuah stimulus secara simultan membangkitkan dua atau lebih respon-respon yang tidak berkesesuaian.
(3) Uncontrollability
Uncontrollalibility adalah peristiwa-peristiwa dari kehidupan yang bebas atau tidak bergantung pada perilaku dimana pada situasi ini menunjukkan tingkat stress yang tinggi.
c. Interactional model
Model ini merupakan perpaduan dari respons-based model dan stimulus-based model. Ini mengingatkan bahwa dua model terdahulu membutuhkan tambahan informasi mengenai motif-motif individual dan kemampuan mengatasi.
II. Jenis Stres
Holahan (1981) menyebutkan jenis stress yang debedakan menjadi dua bagian, yaitu systemic stress dan psicjological stress. Systemic stress disefinisikan oleh Selye (dalam Prabowo, 1998) sebagai respon nonspesifik dari tubuh terhadap beberapa tuntutan lingkungan. Ia menyebut kondisi-kondisi pada lingkungan yang menghasilkan stress.
Sumber :
Prabowo, Hendro. 1998. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok : Penerbit Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar