Jumat, 01 Oktober 2010

Kelompok ?

                                                               Kelompok ?

Apakah suku bangsa atau bangsa dari suatu negara merupakan kelompok ? Apakah sekumpulan individu yang belum pernah berhubungan satu sama lain dinamakan kelompok ?
Tentu kita bertanya-tanya, apakah arti kelompok yang sebenarnya. Di sini saya akan mengulas sedikit mengenai definisi kelompok.
Ada berbagai ilmuwan atau pakar-pakar psikologi yang mendefinisikan kelompok. Salah satunya yaitu Johnson & Johnson. Menurut Johnson & Johnson, kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka, mereka sadar akan ketergantungannya secara positif, mereka juga menyadari keberadaan orang lain dalam kelompok, dan semua anggota dalam kelompok mempunyai tujuan yang sama.
Rumusan Johnson & Johnson ini hanya terbatas pada kelompok kecil (misalnya, tim dan keluarga).
Kelompok adalah agregat sosial (istilah umum untuk sekelompok orang)dimana anggota-anggota yang saling tergantung, dan setidaknya memiliki potensi untuk melakukan interaksi satu sama lain. Dalam sebagian kelompok, anggota-anggotanya melakukan kontak tatap muka yang intens. Definisi kelompok ini merupakan perluasan dari definisi dasar relasi interpersonal yang menekankan cirri penting suatu kelompok, yaitu bahwa dengan berbagai cara anggotanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Kelompok mempunyai keragaman dalam banyak hal, misalnya ukuran, lamanya, nilai-nilai, dan tujuan, serta ruang lingkup.
Kelompok yang terkecil adalah pasangan. Bila suatu ukuran kelompok bertambah besar, maka agregat sosial cenderung menjadi organisasi formal, dan mungkin interaksi tidak terlalu intensif diantara anggota-anggotanya. Untuk menekankan perbedaan antara kelompok dengan organisasi formal, beberapa peneliti lebih menyukai istilah “kelompok kecil” untuk unit sosial yang anggotanya melekukan interaksi tatap muka.
Kelompok bervariasi menurut lamanya, yaitu jangka waktu atau berapa lama kelompok tersebut berada bersama-sama. Contohnya : keluarga. Didalam keluarga, generasi-generasi baru juga akan muncul, dan ada juga yang meninggalkannya melalui kematian dan perceraian.
Kelompok juga bervariasi dalam hal nilai dan tujuan. Misalnya, ada kelompok pengajian, OSIS, perkumpulan catur. Ketiga kelompok tersebut pasti memiliki tujan yang berbeda. Selain itu, untuk memasuki kelompok tersebut, tergantung pada nilai-nilai pribadi dan minat Anda sendiri.
Jika dilihat dari ruang lingkupnya, ada kelompok yang terpusat pada satu masalah dan pada berbagai masalah.
Dalam suatu organisasi terstruktur, contohnya dalam sebuah organisasi kecil atau perusahaan kecil yang memproduksi perangkat lunak komputer, akan terdapat empat posisi yang berbeda ; pemilik yang mendirikan perusahaan, pemrogram yang mengembangkan paket perangkat lunak baru, seorang penjual dan seorang sekretaris. Di hamper semua sistem sosial, posisi-posisi itu menimbulkan status sosial yang berbeda. Pemilik perusahaan yang status paling tinggi dan pendapatan paling besar; mungkin penjual dan sekretaris memilki status dan pendapatan paling rendah.
Hal tersebut berkaitan dengan adanya peranan sosial, seperangkat aturan yang menjelaskan tentang tanggung jawab dan tindakan yang diharapkan dari suatu posisi. Individu harus menyesuaikan diri terhadap persyaratan posisi mereka dan kelompok, meskipun mungkin mereka mencoba meerumuskan kembali pola-pola yang telah ada.
Motivasi individu untuk tetap berada dalam suatu kelompok juga dipengaruhi oleh tujuan instrumental kelompok itu.
Sifat keanggotaan dalam kelompok itu saling mempengaruhi. Apabila salah satu anggota tidak bisa memberi pengaruh postif pada anggota kelompok, maka bisa saja terjadi perpecahan dalam kelompok. Karena kurangnya kekompakan.


Sumber : Sarwono, Sarlito Wirawan. 1999. Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka
Adriyanto, Michael.1985. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar